Selasa, 23 November 2010

Analisis kondisi Keuangan

Analisis Kondisi Keuangan
            Saat kami menganalisis kondisi keuangan PT. Berlian Laju Tanker, Tbk.  tahun 2007 tampak menurun, tidak dipungkiri krisi keuangan pada tahun 2007 mempengaruhi kinerja PT. Berlian Laju Tanker, Tbk.
-          Aspek Likuiditas, pada aspek ini apabila hasil current ratio, quick ratio, dan cash ratio-nya bernilai lebih dari satu atau minimal satu, maka likuiditas dari perusahaan tersebut adalah baik, artinya asset yang ada pada perusahaan lebih banyak daripada kewajibannya, dan akan semakin bagus apabila lebih dari satu hasil likuiditasnya.
Tahun
Current Ratio
Quick Ratio
Cash Ratio
2005
1.40
1.18
7.90
2006
1.53
1.49
3.12
2007
0.69
0.67
1.16
2008
0.71
0.68
0.14
Current ratio, Quick ratio, dan Cash ratio: current ratio PT. Berlian Laju Tanker, Tbk. Cukup baik pada tahun 2005 dan 2006 tetapi pada tahun 2007 current ratio, quick ratio, dan cash ratio-nya menurun cukup banyak, ini mendakan pada tahun 2007 likuiditas PT. Berlian Laju Tanker, Tbk. tidak begitu baik. Tapi pada tahun 208 hampir disemua ratio mengalami peningkatan khususnya pada current ratio dan quick ratio
-          Aspek Leverage, pada aspek ini mengukur penggunaan hutang yang berakibat pada keuangan perusahaan, yang dihitung pada aspek ini adalah debt ratio, debt liability ratio, equity ratio, debt to equity ratio. Setiap ratio mempunyai pengertian yang berbeda-beda, antara lain sebagai berikut:
n  Debt ratio, semakin tinggi nilai debt ratio semakin besar resiko financial perusahaan
n  Equity ratio, semakin tinggi nilai equity ratio semakin kecil resiko financial perusahaan
n  Debt to equity ratio, semakin tinngi nilai debt to equity ratio, makin tinggi nilai hutangnya.
Tahun
Debt Ratio
Equity Ratio
Debt to Equity
2005
0.57
0.25
2.25
2006
0.62
0.38
1.62
2007
0.25
0.16
1.56
2008
0.56
0.23
2.39
Debt ratio: dari tahun ke tahun debt rationya berangsur-angsur menurun, ini berarti resiko financial dari PT. Berlian Laju Tanker Tbk. kecil. Tetapi pada tahun 2008 debt rationya meningkat cukup banyak.
Equity ratio: pada tahun 2005 resiko financial perusahaan besar karena angkanya kecil, yakni 0.25 . pada tahun 2006 terjadi peningkatan dan agak membaik resiko financial perusahaan mengecil, dapat dilihat dari angkanya yang membesar yakni 0.38 . pada tahun 2007 resiko financial perusahaan membesar lagi karena angka perhitungannya yang mengecil yakni 0.16. equity rationya meningkat menjadi 0.23 dan resiko financialnya berkurang.
Debt to equity ratio: nilai hutang dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang cukup banyak, tahun 2005 = 2.25 , tahun 2006 = 1.62 dan tahun 2007 = 1.56 . tetapi pada tahun 2008 meningkat menjadi 2.39.
-          Aspek Efisiensi, pada aspek ini mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset-asetnya, untuk meraih keuntungan, semakin pendek waktu penagihan dan semakin besar turnover semakin baik, karena turn over mengartikan perputaran uang, yang dihitung pada aspek ini adalah sebagai berikut:
n  Average collection period, digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan dalam menagih piutang dagang, semakin pendek hasil dari hari penagihan artinya semakin bagus.
n  Total asset turnover & A/R turnover, digunakan untuk menghitung perputaran piutang, semakin besar turnover semakin baik artinya.
Tahun
Average collection period
A/R turnover
Fixed assets turnover
2005
52.18 hari
0.70
0.50
2006
60.20 hari
0.82
0.65
2007
14.06 hari
0.26
0.72
2008
57.96 hari
0.17
0.33
Average collection period: pada tahun 2005 waktu yang digunakan untuk menagih piutang adalah 52 hari dan pada tahun 2006 menjadi 60 hari, dan pada tahun 2007 waktu untuk menarik piutang dagang menjadi cepat yakni 14 hari. Pada tahun 2008 penarikan pitang menjadi lagak lama yakni 57 hari.
A/R turnover: pada tahun 2005 dan 2006 perputaran piutang baik dapat dilihat dari angka-angkanya yang tinggi, dan pada tahun 2007 perputaran uang kurang baik, karena mengalami penurunan yang cukup banyak. Pada tahun 2008 malah semakin menurun.
-          Aspek Profitabilitas, semakin tinggi nilainya semakin banyak profit atau keuntungannya, yang dihitung pada aspek ini adalah,
n  Operating income return on investment
n  Operating profit margin
n  Net profit margin
n  Time interest earned ration, digunakan untuk mengukur kekuatan perusahaan untuk membayar biaya bunga dan laba operasional perusahaan
tahun
OIROI
Net profit margins
Times interest earn ratio
2005
0.33
0.25
4.01
2006
0.37
0.39
2.53
2007
0.17
1.11
1.29
2008
0.28
0.22
0.88
OIROI & net profit margins: pada tahun 2005 dan 2006 nilainya cukup tinggi, ini menandakan profitnya cukup banyak. Sedangkan pada tahun 2007 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 0.28
Times interest earned ratio: pada tahun 2005 dan 2006 kekuatan perusahaan untuk membayar bunga cukup bagus, sedangkan pada tahun 2007 cukup menurun. Pada tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 0.88
-          Analisis dupont, mengukur efektifitas penggunaan modal terhadap laba atau keuntungan bersih perusahaan setelah pajak, tiap modal yang ditanamkan dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
n  Return on equity, bagi para pemegang saham hal ini perlu diperhatikan secara serius karena hasil dari ROE ini, mengukur kemampuan manajer untuk memperlihatkan tingkat kemakmuran pemegang saham jika invest ke perusahaannya.
n  Return on asset
n  Dividend per share
n  Dividend payout ratio, bergunaka untuk mengambil keputusan apakah perusahaan akan membagi ke pegang saham dalam bentuk dividend atau tidak.
Tahun
ROE
ROA
Dividend per share
Dividend payout ratio
2005
0.32
0.33
Rp 6,777
2.50
2006
0.61
0.37
Rp 7,959
2.58
2007
0.20
0.28
Rp 1,840
1.02
2008
0.27
0.28
Rp 3,778
1.35
ROE: pada tahun 2006 adalah waktu yang yang sedang bagus bagi PT. Berlian Laju Tanker, Tbk. karena pada tahun tersebut ROE-nya adalah 0.61 ini menunjukan bahwa managernya mampu untuk meningkatkan kemampuan stockholdernya. Pada tahun 2008 meningkat sedikit menjadi 0.27
ROA: pada tahun 2007 return on asset pada PT. Berlian Laju Tanker menurun dikarenakan terjadinya krisis keuangan.
Devidend per share: pada tahun 2007 devidend yang dibagikan adalah jumlah dividend yang paling rendah, dikarena kondisi keuangan yang sedang buruk.
Dividend payout ratio: pada tahun 2007 lagi2 rationya paling kecil, artinya income perusahaan yang kecil mengakibatkan dividend yang dibagikan pun kecil.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Wordpress Theme by wpthemescreator .